Senin, 09 Februari 2009

Akhir kejayaan Israel

Saat ini ketika Israel sedang bergembira dengan pemilu-nya, ternyata tidak dirasakan kegembiraan ini oleh warga Israel sendiri.

Di salah satu situs islami syahadat.com saya mendapatkan berita seperti ini:

Bagi warga Israel, Turki merupakan tempat berlibur yang menakjubkan. Selama bertahun-tahun, sebagai salah satu negara sekutu Israel, warga Israel diperlakukan dengan baik jika berada di negara ini. Hampir semua keluarga Israel, dari segala golongan, menghabiskan liburan tahunannya ke Turki. Sekarang, Turki menjadi "neraka dunia" bagi kaum Yahudi. Hal ini diungkapkan sendiri oleh seorang Yahudi warga Turki, Haim Broida.
"Sebulan yang lalu, tim bola basket Israel dilempari batu, dan kelihatan jelas penonton pertandingan itu yang berasal dari Turki seperti ingin membunuh para pemain Israel." ujar Broida, "Di mana-mana terjadi pembakaran bendera Israel, demo akan Israel berlangsung tiap hari, dan pernyataan rasis muncul dimana-mana. Ditambah, bukan hanya di jalanan, tapi juga di pemerintahan, PM Erdogan bertengkar dengan Presiden Shimon Peres di Davos.(FYI ==>PM erdogan menghujat Presiden Israel mengenai GAZA, lalu akhirnya PM Erdogan meninggalkan forum di Davos tersebut tanpa menhiraukan presiden Israel) Ketika pulang, semua rakyat Turki menyambutnya sebagai pahlawan. Saat ini Turki menjadi negara yang berbahaya buat Israel."
Haim Broida melanjutkan, dengan semua kekacauan tersebut, sekarang semua pemimpin Israel sibuk dengan urusan pemilu. Sderot, kota di sebelah selatan Israel, dan Ashkelon masih dilanda ketakutan yang amat sangat. "Apakah sekarang, Israel masih mempunyai kejayaan?" imbuhnya dengan nada putus


Sampai saat ini Israel telah melakukan penindasan di Gaza dengan dalih untuk kebaikan dan pemberantasan terorisme. Tapi, sudah jelas apa yang dilihat oleh mata dunia mengenai propaganda yang dilakukan oleh Israel. Mereka mengorbankan ribuan nyawa warga Palestina hanya untuk melakukan penghancuran besar-besaran bagi Palestina.
Apa yang dilakukan oleh Turki mungkin akan menjadi titik balik bagi hilangnya kejayaan Israel.

Tidak ada komentar: