Senin, 01 Desember 2008

Kosong

Lusa, Kemarin, Sekarang, Besok, Besok Lusa... Kosong.

“…”

Aku ingin disini tetap kosong.

Mungkin hanya harapanku saja agar disini tetap kosong.

Mungkin hanya keegoisanku saja yang menginginkan disini tetap kosong.

Seperti orang yang membaca buku, tidak akan mungkin bisa dia mengulang bacaan bukunya dari awal dan mengaharapkan bacaan yang berbeda dari sebelumnya.

Seperti juga orang yang berjalan 10 langkah, tidak akan mungkin dia dapat mengulangi 10 langkah tersebut menjadi 10 langkah yang lain.

Seperti orang yang bermain game, experience yang didapat tidak dapat diulang... meskipun sebenarnya kita dapat merestart lagi game tersebut.

“Tapi ini bukan game yang dapat diulang…”

Ya itu benar…

Sebelum terisi dengan sesuatu yang salah, sebelum terisi dengan sesuatu yang buruk, sebelum… sebelum semua itu, apa yang akan kuisi disini..? Pertanyaan yang belum memiliki jawaban.

Mungkin setelah kita isi sedikit, kita akan tahu apa jawaban dari pertanyaan itu. Mungkin kita tidak dapat mengulang apa yang telah kita isi, namun kita dapat memberi isian yang lebih baik lagi....

”Hei,...”

Samar-samar kuingat, seharusnya sudah ada apa yang memberi tahu apa yang akan terjadi bila kuisi dengan hal ini, atau dengan hal itu..

”Ah..., apakah itu,...?”

Ya, seharusnya aku tahu kalau jawabannya sudah ada. Bahkan sebelum kekosongan ini ada, bahkan sebelum kekosongan yang lain ada.

”Ah.., Siapa yang menjawabnya... ? ”

Yang pasti Mungkin aku tidak akan pernah bertemu muka dengannya Disini... Bahkan setelah Disana pun aku juga tidak yakin dapat berjumpa dengannya. Namun jawaban darinya masih ada.... menunggu untuk kubaca dan kuikuti...

”Ah..., Kuharap kekosongan ini terisi dengan kerinduanku kepadamu.....”

”Ah..., kosong ini begitu berarti sekarang...”

Salamku dan cintaku bagimu...

1 komentar:

6:162 Learning Center mengatakan...

hmmm... isi saja "kekosongan" itu dengan sesuatu yang pasti. ada sesuatu yang senantiasa membersamaimu, yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang. yang tak bertepi, yang tak mengharapkan sesuatu apa pun darimu. andaikan kita mau jujur, sesungguhnya cukup Dia sajalah yang bertahta di hati kita :)
oya, jangan kelamaan "kosong" ntar ada Jin yang mampir :D (kok ra nyambung kayak e)